Noui, penyanyi-penulis lagu kelahiran Indonesia, 17 Juli 1996. Saat ini ia tinggal di Singapura dan bekerja sebagai animator. Dia pertama kali memulai perjalanan menyanyinya melalui internet, dan biasa membuat cover lagu di Saluran YouTubenya.
Kemudian, dia mulai menulis lagu sendiri. Nama “noui” berarti “baru” dalam bahasa Latin. Sebagai seseorang yang emosional, melankolis dan puitis, dia selalu melihat kebaikan dalam tragedi itu. Seni selalu menjadi hasratnya dalam hidupnya, dan dia memandang alam sebagai karya seni yang paling luar biasa. Selain menyanyi dan menulis lagu, ia juga berinvestasi dalam membaca dan menulis puisi.
Di tahun 2021, noui memulai perjalanan karir solonya bersama Wonderland Records/Universal Music Indonesia yang ditandai dengan perilisan single pertama noui bertajuk ‘everytime we fall’ pada 28 Mei 2021. noui melanjutkan perjalanan musiknya dengan merilis dua single lagi setelahnya, ‘hometonone’ dan ‘reverie (the sweeter it is) with A. Nayaka’. Pada 8 April 2022, noui merilis EP debutnya yang berjudul ‘innerchild’ yang berisi 6 lagu termasuk tiga single pertamanya.
‘innerchild’ menceritakan masa kecil seseorang yang diselimuti oleh trauma, dan kejadian yang terkadang sulit dicerna. Peristiwa itu mengarah pada perjalanan penemuan diri. Terhimpun menjadi satu emosi, lagu di sini menceritakan lebih dari sekedar yang terlihat, tetapi juga perjalanan spiritual & mentalnya selama bertahun-tahun. noui bertujuan untuk memberikan emosi berbeda yang disampaikan dalam cerita berbeda dari masing-masing 6 lagu kepada pendengarnya, dengan ‘girl of the earth’ sebagai single fokus dan ‘cactus’ sebagai single fokus kedua.
Menandai sebagai batu loncatan noui selanjutnya di industri musik, ‘hometonone’, di daulat menjadi soundtrack utama sekuel salah satu film horor Indonesia terlaris, ‘Keramat’, dengan judul ‘Keramat 2: Caruban Larang’, disutradarai oleh Monty Tiwa. Melalui lagu ini, noui bernyanyi tentang menemukan arti rumah dan menemukan pelipur lara dalam ketidakpastian. Hidup suka memberikan kejutan, terkadang menghasilkan hasil yang tidak diinginkan secara tak terduga. Orang-orang mungkin merasa seolah-olah tidak memiliki rumah ketika mereka terpaksa menyendiri. Ini adalah saat mereka akan mulai menemukan arti dari apa pun yang mungkin membuat seseorang merasa betah. Saat seseorang mulai menjelajah ke hal yang tidak diketahui dan menyadari betapa kecilnya mereka sebenarnya dibandingkan dengan gagasannya, orang mungkin mulai bertanya-tanya apa itu rumah.
Apakah itu surga, apakah itu tujuan akhir, apakah itu sesuatu yang nyata? Akankah sesuatu membawamu pulang di penghujung hari? Mungkin. Mungkin juga tidak. Cerita dari lagu tersebut sebenarnya memiliki sedikit pesan yang berhubungan dengan film ‘Keramat 2’. Keramat 2: Caruban Larang yang sudah tayang di bioskop pada 24 November lalu.