Glen Check kembali dengan karya terbaru mereka, “X-Dreams” yang merupakan babak pertama dari album keempat mereka yang akan dirilis dalam tiga fase terpisah. EP ini menangkap suasana musim panas yang cerah dan penuh kebebasan, menjadi titik awal dari perjalanan musik Glen Check yang penuh warna, imajinatif, dan penuh eksplorasi.
June One, vokalis dan produser Glen Check, menggambarkan X-Dreams sebagai kelanjutan dari perjalanan musikal mereka setelah Bleach. “Kalau Bleach itu seperti mulai lagi dari nol,” ujar June One, “X-Dreams lebih seperti perjalanan bebas, mengikuti alur mimpi dan dunia-dunia baru setelahnya.”
Nama X-Dreams sendiri merupakan singkatan dari crossed dreams, yang menurutnya menggambarkan pertemuan berbagai pengaruh musik, eksplorasi lintas genre, dan juga gesekan antara idealisme dalam berkarya dan realita yang mereka alami. “Di EP ini kami coba gabungkan elemen-elemen kayak reggae, dub, trip-hop, breakbeat, shoegaze, sampai Madchester untuk bikin sesuatu yang terasa baru tapi tetap Glen Check,” jelasnya.
Single yang diusung dari EP ini, “Good Times”, adalah sebuah anthem musim panas yang
menggabungkan reggae, dub, paduan suara gospel, dan synth psikedelik menjadi lanskap suara yang hangat dan uplifting. Lirik “together we stay young and free, I can feel the miracles, we can be unbreakable” adalah ajakan untuk bangkit dari kegagalan dan kelelahan, melangkah kembali menuju cahaya. Video musik “Good Times” yang diambil di Phuket, Thailand, menangkap semangat riang lagu ini secara visual.

Track lainnya seperti “Sunkissed” menyuguhkan nuansa romansa singkat di pantai musim panas, dengan sentuhan psikedelik dan surf rock yang dreamy. Lirik “what if something is wrong with my heartbeat, am I falling in love?” menyiratkan narasi emosional dari momen yang puitis.
Sementara itu, “Odd Girl” memadukan gitar shoegaze dengan ritme breakbeat, menceritakan kisah tentang seorang anak muda yang terpesona oleh sosok asing penuh misteri — mungkin sang “odd girl” adalah metafora dari sang musisi sendiri, dan lagu ini adalah penghormatan terhadap keindahan dari emosi yang terasa asing dan ganjil.
“In The Air” adalah lagu dengan semangat festival, menggabungkan trip-hop dan energi kolektif untuk merayakan kebebasan dan kebersamaan. Lagu ini bukan hanya tentang perlawanan individu, tetapi tentang kekuatan yang muncul dari kebebasan bersama.
“Head In The Sun” hadir dengan nuansa laid-back dari beat boom-bap era 90-an dan gitar bergaya California. Lagu ini menggambarkan kebingungan masa muda, mimpi-mimpi yang tak kunjung padam, dan tarik-ulur antara kenyataan dan harapan.
Sesuai dengan semangat DIY yang menjadi ciri khas mereka, Glen Check menulis, merekam, dan melakukan mixing seluruh lagu di EP ini secara mandiri, menggunakan peralatan analog klasik seperti mixer Mackie dan konsol SSL. X-Dreams bukan hanya sekadar hasil akhir, melainkan proses kreatif yang terus berkembang seiring waktu.
“Album itu bukan sesuatu yang langsung selesai begitu saja. Ia tumbuh dan berkembang bersama kami,” ungkap June One. “Kalau kamu memilih untuk ikut dalam perjalanan ini, kami percaya pengalaman ini akan terasa jauh lebih bermakna,” tutupnya.
Dengan dua fase perilisan berikutnya yang masih akan datang, album penuh “X-Dreams” akan berkembang menjadi narasi yang lebih besar — mengajak para pendengar untuk ikut menjadi bagian dari proses kreatif Glen Check.