Head Head, mungkin masih terdengar asing jika nama ini diidentikkan dengan
nama sebuah band, jelas saja band asal Malang ini baru terbentuk pada bulan Juni 2017,
namun Kelompok musik yang terdiri dari Bepe (Vokal & Gitar), Meidi (Gitar), Yoga (Bass),
dan Emir (Drum) mempunyai semangat yang lebih untuk turut meramaikan atmosfer
sub-pop di Indonesia.
Setelah beberapa kali melakukan sesi jamming di studio, mereka menulis lagu
pertama mereka yang kemudian di sambut baik oleh teman-teman dari GZZ Records
untuk melakukan produksi secara independen karena mereka yakin melalui konsep yang
matang ditambah dengan nada dan beat yang catchy, lagu ini dapat mudah disukai oleh
banyak orang. Proses rekaman single pertama Head Head sendiri dilakukan di GZZ
records, dan dibantu oleh Sambadha (Coldiac) sebagai Produser, dan Mahatamtama
(Coldiac) pada proses Mixing/Mastering.
Setelah melakukan tahap brainstorming, workshop, dan review akhirnya mereka
memutuskan untuk melakukan rekaman dengan menuangkan efek dreamy baik dari segi musik maupun visual yang mereka terapkan dalam setiap aspek karya mereka yang juga sedikit ter-influence dari Morrissey, The Strokes dan Triptides.
Judul single pertama mereka yang mereka adopsi yakni Vivid Reality yang berarti “realita yang sangat jelas” sebenarnya adalah kebalikan dari makna lagu tersebut yang justru menceritakan tentang pasangan yang sedang memadu kasih di dalam fantasi dimensi paralel yang diciptakan oleh mereka berdua dengan gaya penulisan lirik yang poetic.
“Kita nyaranin buat temen-temen dengerin Vivid Reality ini sambil menutup mata,
berbaring, rileks, bahkan sambil menyalakan terapi aroma kesukaan temen-temen. Supaya juga bisa ikut masuk dalam fantasi dimensi paralel yang temen-temen ciptakan sendiri sembari mendengarkan dan menghayati lagu ini.” – Head Head
Head Head mengaku memperoleh inspirasi dari sebuah karya seni lukis yang dibuat oleh
Van Gogh pada tahun 1889 dengan judul The Starry Night yang memiliki karakter halusinasi, sensasi dalam menafsirkan keabadian dan bentuk ekspresi yang cenderung “Violent”. Setelah mereka memandangi lukisan tersebut maka muncul ide konsep dreamy yang mereka inginkan dan menginterpretasikannya kedalam lagu dan lirik Vivid Reality.
“Walaupun cuma berempat, tapi karena punya kesibukan masing-masing jadinya susah
untuk janjian ketemu diskusi, tapi sekali ketemu langsung di mentokin dari sore hari sampe matahari terbit. Because we believe, rome isn’t build in a day; but candi prambanan is (hahaha)” – Head Head
Vivid Reality resmi dirilis pada tanggal 26 Oktober 2017 dan bisa dinikmati melalui
beberapa platform digital streaming seperti Apple Music dan Spotify.
“Setelah dirilisnya single pertama kami, kami berharap untuk bisa berkontribusi lebih
untuk skena musik di Indonesia. Kita juga sedang mempersiapkan langkah-langkah berikutnya untuk melebarkan sayap. Harapan dari single pertama kita ya semoga mendapat feedback yang positif dari teman-teman, jadi kitanya kan juga jadi semangat untuk bikin karya yang lebih baik” –Head-Head