Tidak ada yang bisa dilakukan band atau musisi, selain berkarya dan terus berkarya. Diterima atau tidaknya karya tersebut, kita serahkan sepenuhnya pada pendengar yang menilai. Yang penting kita sudah berkarya dengan maksimal.
Hal itulah yang dilakukan oleh band asal Bogor, Topi Jerami. Band yang sudah berkelana sejak 2006 tersebut, kini beranggotakan Bastian (keyboard), Yagee (vokal & gitar), Fridtya (bass), Ade (drum), dan Cheppy (gitar).
Selama 17 tahun berdiri, Topi Jerami telah melepas mini album Pertunjukan Hari Esok (2008), Nothing More Nothing Less (2012), Bedroom Journey (2015), Get In (2019), Better Than Disease (2020), serta beberapa single dan kompilasi.
Pada 2022 lalu mereka kembali melepas mini album bertajuk Step In. Album ini berisikan enam materi lagu: “East Coast”, “Lullaby”, “Early 2000s”, “Avant Garde”, “Littera”, “We’ve Been Long Gone”.
Step In adalah bukti konsistensi kuintet ini di jalur pop-punk. Sebuah subgenre yang pernah menjadi sumber keceriaan remaja, pada pertengahan 2000an. Mengingat saat itu banyak rilisan pop-punk mancanegara, yang beredar resmi di Tanah Air.
Mendengarkan Step In, membuat kita kembali ke era di mana roster Drive-thru Records masih menjadi kiblat utama, band-band pop-punk lokal. Yang pasti pengaruh New Found Glory dan The Starting Line, cukup kental terasa.
Step In sebetulnya sudah dirilis secara digital pada tahun lalu, namun Yagee berkeinginan untuk kembali merilis dalam format cakram padat atau CD. Semoga saja ada label yang berminat, sehingga rencana itu dapat segera terwujud.***